Gunung Tangkuban perahu merupakan sebuah Gunung aktif di Bandung utara, Tepatnya di Cikole, Lembang, atau sekitar 20 km dari pusat kota Bandung. Letusan terakhir Gunung ini tercatat pada tahun 2013, namun meski begitu, Gunung ini masih relatif aman untuk dikunjungi. Terdapat legenda dibalik terbentuknya Gunung Tangkuban perahu, yaitu melalui kisah seorang anak bernama Sangkuriang.
LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU
Dahulu kala terdapat seorang perempuan cantik yang bernama Dayang Sumbi, dia memiliki seorang anak yang diberi nama Sangkuriang. Dayang Sumbi sangat menyayangi Sangkuriang dia merawat Sangkuriang hingga menjadi anak yang kuat.
Suami dari dayang Sumbi dikutuk menjadi anjing. Tetapi Sangkuriang tidak mengetahui bahwa sebenarnya anjing itu adalah bapaknya. Setiap hari Sangkuriang dan anjing itu pergi ke hutan untuk berburu demi mencari makan. Hari berlalu seperti biasanya, sehingga terjadi sebuah peristiwa.
Pada saat itu Sangkuriang dan anjing sedang berburu makanan tetapi sampai menjelang malam Sangkuriang dan anjing itu tidak menemukan hewan yang bisa diburu. Sehingga Sangkuriang yang tidak ingin mengecewakan ibunya, diam-diam membunuh anjing itu dan membawa daging nya pulang ke rumah. Ibunya sangat senang karena anaknya berhasil membawa makanan pulang ke rumah dan mereka jadi bisa makan.
Tetapi akhirnya dayang Sumbi sadar bahwa anjing itu tidak ada di rumah. Sangkuriang pun mengakui perbuatannya itu, dan meminta maaf kepada ibunya. Tetapi Dayang Sumbi sangat marah sehingga mengusir Sangkuriang dari rumah. Sangkuriang pun pergi dari rumah dan Dayang Sumbi berdo’a kepada Tuhan semoga dia diberi umur yang panjang dan awet muda sehingga kelak dia bisa bertemu dengan Sangkuriang kembali.
Pada suatu hari Sangkuriang kembali melihat ibunya tetapi dia tidak mengenal ibunya, Sangkuriang jatuh cinta kepada Dayang Sumbi dan ingin menikahinya. Dayang Sumbi pun panik dan dia membuat perjanjian jika Sangkuriang ingin menikahinya, Sangkuriang harus membuat perahu peserta danaunya dalam satu malam. Sangkuriang pun menerima penawaran itu dan segera melakukan kewajibannya. Tetapi Sangkuriang tidak berhasil membuat perahu beserta danaunya dalam satu malam, sehingga dia tidak dapat menikahi Dayang Sumbi.
Sangkuriang sangat marah dan menendang perahu itu dan membalikkannya. Dalam bahasa Sunda perahu terbalik inilah yang biasa disebut Tangkup atau Tangkuban perahu.
Pesona keindahan Gunung Tangkuban perahu
Ada tiga Kawah utama di gunung Takuban perahu. Kawah Paguyangan Badak berumur 90 ribu tahun, 40000 tahun lalu. Selanjutnya terbentuk kawah pas yang berumur 40000 sampai 10000 tahun yang lalu. Di Fase terakhir terbentuk lah Kawah ratu yang umur 10000 tahun.
Jika sedang berada di Gunung Tangkuban perahu, akan langsung mencium bau belerang. Gunakan masker mulut agar tidak batuk. Dan jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan agar tidak kedinginan.
Jangan lupa untuk menggunakan jaket atau sweater, karena udara di sana sangat dingin. Sampai di sana kita bisa mengambil foto dengan Kawah. Dan jangan takut untuk tidak membawa oleh oleh. Di sana banyak sekali yang menjual oleh-oleh seperti baju hangat dan syal. Jika ingin melakukan ibadah sholat, disana juga terdapat masjid yang cukup luas untuk banyak orang.